PERENCANAAN KESEHATAN



Perencanaan merupakan inti kegiatan managemen, karena semua kegiatan managemen di atur dan di arahkan oleh perencanaan tersebut.
Perencanaan adalah suatu kegiatan atau proses penganalisisan dan pemahaman sistem, penyusunan konsep dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan demi masa depan yang baik. Dari batasan ini dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan antara lain :
a.       Perencanaan harus didasarkan kepada analisis dan pemahaman sistem dengan baik.
b.      Perencanaan pada hakikatnya menyusun konsep dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan misi organisasi.
c.       Perencanaan secara implisit mengemban misi organisasi untuk mencapai hari depan yang lebih baik.
Perencanaan atau rencana itu sendiri banyak macamnya, antara lain :
a.       Dilihat dari jangka waktu berlakunya rencana
1)      Rencana jangka panjang (Long term planning ), yang berlaku antara 10-25 tahun.
2)      Rencana jangka menengah (Medium range planning ), yang berlaku antara 5-7 tahun.
3)      Rencana jangka pendek ( Short range planning ), umumnya berlaku hanya untuk 1 tahun.
b.      Dilihat dari tingkatannya
1)      Rencana induk (masterplan )
2)      Rencana operasional (operational planning )
3)      Rencana harian (day to day planning )
c.       Ditinjau dari ruang lingkupnya
1)      Rencana strategis ( strategi planning )
2)      Rencana taktis (tactical planning )
3)      Rencana menyeluruh ( comprehensive )
4)      Rencana terintegrasi ( integrated planning )
1.       Proses Perencanaan
Perencanaan dalam suatu organisasi adalah suatu proses, dimulai dari identifikasi masalah, penentuan prioritas masalah, perencanaan pemecahaan masalah, implementasi (pelaksanaan pemecahan masalah) dan evaluasi. Sehingga dapat digambarkan seperti dibawah ini.



Di bidang kesehatan khususnya, proses perencanaan ini pada umumnya menggunakan pendekatan pemecahan masalah (problem solving), secara terinci langkah-langkah perencanaan kesehatan adalah sbb:
a)      Identifikasi Masalah
Perencanaan adalah suatu bentuk rancangan masalah. Sumber masalah kesehatan masyarakat dapat diperoleh dari berbagai cara antara lain.
a.       Laporan kegiatan dari program kesehatan yang ada.
b.      Survailance epidemiologi atau pemantauan penyebaran penyakit.
c.       Survei kesehatan yang khusus diadakan untuk memperoleh masukan perencanaan kesehatan.
d.      Hasil kunjungan lapangan supervisi dan sebagainya.
b)      Menetapkan prioritas Masalah
Untuk itu harus dipilih masalah yang ‘Feasible’ untuk dipecahkan. Proses memilih masalah disebut memilih atau menetapkan prioritas masalah. Pemilihan prioritas dapat dilakukan melalui 2 cara, yakni :
a.       Melalui teknik scoring, yakni dengan menggunakan ukuran (parameter) antara lain :
-          Preavalensi penyakit ( Prevalence) atau besarnya masalah
-          Berat ringannya akibat yang ditimbulkan oleh masalah tersebut (Severity).
-          Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut (degree of ummet need)
-          Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah tersebut diatasi ( social benefit)
-          Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah (technical feasibility)
-          Sumber daya yang tersedia yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah (resources availability)
Masalah yang memperoleh nilai tertinggi (terbesar) adalah yang diprioritaskan.
b.      Melalui teknik non-scoring
Dengan menggunakan teknik ini masalah dinilai melalui diskusi kelompok, disebut “ Nominal group technique” (NGT). Ada 2 NGT, yakni:
-          Delphi technique : yaitu masalah-masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang sama.
-          Delbeq technique : menetapkan prioritas masalah menggunakan teknik ini.
c)       Menetapkan Tujuan
Pada dasarnya adalah membuat ketetapan-ketetapan tertentu yang ingin dicapai oleh perencanaan tersebut. Penetapan tujuan yang baik apabila dirumuskan secara konkret dan dapat diukur. Pada umumnya dibagi dalam tujuan umum dan tujuan khusus.
a.       Tujuan umum
Bersifat umum dan masih dapat dijabarkan ke dalam tujuan-tujuan khusus, dan pada umumnya masih abstrak.
Contoh :
·         Meningkatkan status gizi anak balita di kecamatan Cibadak
b.      Tujuan khusus
Tujuan khusus merupakan jembatan untuk tujuan umum, artinya tujuan-tujuan khususnya tercapai.
Contoh : apabila tujuan umum seperti diatas dijabarkan kedalam tujuan khusus menjadi sbb:
-          Meningkatkan perilaku ibu dalam memberikan makanan bergizi kepada anak balita.
-          Meningkatkan jumlah anak balita yang ditimbang di Posyandu.
-          Meningkatnya jumlah anak yang berat badannya naik dan sebagainya.
d)      Menetapkan Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan adalah uraian tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Kegiatan mencakup 3 tahap pokok, yakni :
-          Kegiatan pada tahap persiapan
-          Kegiatan pada tahap pelaksanaannya
-          Kegiatan pada tahap penilaian
e)      Menetapkan Sasaran (Target Group)
Sasaran adala kelompok masyarakat tertentu yang akan digarap oleh program yang direncanakan tersebut. Sasaran program kesehatan biasanya dibagi dua, yakni :
a.       Sasaran langsung, yaitu kelompok yang langsung dikenal oleh program.
b.      Sasaran tidak langsung, adalah kelompok yang menjadi sasaran antara program tersebut, namun berpengaruh sekali terhadap sasaran langsung.
f)       Waktu
Waktu yang ditetapkan sangat tergantung dengan jenis perencanaan yang dibuat serta kegiatan-kegiatan yang ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan.
Contoh Sederhana :
Program Pemberantasan Sarang Nyamuk Kabupaten Indragiri 1995
Kegiatan
Bulan
1   2    3   4   5   6   7   8   9   10   11   12
1.       Persiapan
Pertemuan antarprogram
Pertemuan antarsektor
Penyusunan Juklak
2.       Pelaksanaan
Pelatihan petugas Puskes
Pelatihan kader Kesehatan oleh masing-masing Puskes
Penyuluhan PSN oleh kader dimasing-masing desa
3.       Evaluasi
Penyusunan instrument
Pelaksanaan evaluasi

x
x
    xxxx

          xxxxx
                 
                  xxxxxxxxxxxxx

                      xxxxxxxxxxxxxxxx

                                       xxx
                                      xxxxxxxxx


g)      Organisasi dan Staf
Dalam bagian ini di gambarkan atau diuraikan organisasi dan sekaligus staf atau personel yang akan melaksanakan kegiatan-kegiatan atau program tersebut.
h)      Rencana Anggaran
Uraian tentang biaya-biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan, mulai dari persiapan sampai Evaluasi.
i)        Rencana Evaluasi
Suatu uraian tentang kegiatan yang akan dilakukan untuk menilai sejauh mana tujuan-tujuan yang telah ditetapkan tersebut telah tercapai.
C.  Pengoranisasian
Pengorganisasian adalah mengatur personel atau staf yang ada dalam institusi tersebut agar semua kegiatan yang telah ditetapkan dalam rencana dapat berjalan dengan baik, yang akhirnya semua tujuan dapat tercapai.
Pengorganisasian mencakup beberapa unsur pokok, antara lain :
a.       Hal yang di organisasikan ada 2 macam, yakni :
1.       Pengorganisasian kegiatan
2.       Pengorganisasian tenaga pelaksana
b.      Proses pengorganisasian
c.       Hasil pengorganisasian  
Disimpulkan bahwa pengorganisasian adalah suatu proses yang menghasilkan (Struktur Organisasi). Struktur Organisasi adalah Visualisasi kegiatan dan pelaksana kegiatan (personel) dalam suatu institusi.

1.       Organisasi Lini ( line Organization)
Bentuk organisasi ini khususnya di dalam institusi-institusi yang kecil sangat efektif, karena keputusan-keputusan cepat di ambil dan pelaksanaan keputusan juga cepat.
2.       Organisasi Staf (staf Organization)
Dalam organisasi ini tidak begitu tegas garis pemisah antara pimpinan dan staf pelaksana. Peran staf bukan sekedar pelaksana perintah pimpinan, namun staf berperan sebagai pembantu pimpinan.
3.       Organisasi Lini dan Staf
Organisasi ini merupakan gabungan kedua jenis organisasi yang terdahulu disebutkan (Lini dan Staf). Dalam organisasi ini staf bukan hanya sekedar pelaksana tugas, tetapi juga diberikan wewenang untuk memberikan masukan demi tercapainya tujuan secara baik. Struktur Organisasi itu biasanya sudah ada terlebih dahulu dan ini relatife cenderung permanen, lebih-lebih struktur organisasi departemen.
Apabila ‘rencana’ atau kegiatan tersebut tidak dapat ditangani oleh struktur organisasi yang telah ada biasanya dibentuk, misalnya : panitia tim kerja (kelompok kerja ), komisi dan sebagainya.
                D. Pengawasan dan Pengarahan
                                Tujuan pokok dan fungsi pengawasan dan pengarahan adalah agar kegiatan-kegiatan  dan orang-orang yang melakukan kegiatan yang telah direncanakan tersebut dapat berjalan dengan baik, dan tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang kemungkinan tidak akan tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Pengawasan dan pengarahan adalah suatu proses untuk mengukur penampilan kegiatan atau pelaksanaan kegiatan suatu program yang selanjutnya memberikan pengarahan-pengarahan sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Agar pengawasan dapat berjalan dengan baik sekurang-kurangnya 3 hal yang diperhatikan, yakni :
1.       Objek Pengawasan
Secara garis besar objek pengawasan dapat dikelompokkan menjadi 4, yakni :
-          Kuantitas dan kualitas Program
-          Biaya program, dengan menggunakan 3 standar
-          Pelaksanaan (Implementasi) program
-          Hal-hal yang bersifat khusus
2.       Metode pengawasan
Tujuan pokok pengawasan bukanlah mencari kesalahan, namun yang lebih utama adalah mencari umpan balik ( feedback) yang selanjutnya memberikan pengarahan dan perbaikan-perbaikan apabila kegiatan tidak berjalan dengan semestinya. Pengawasan dapat dilakukan dengan berbagai macam, antara lain :
-          Melalui kunjungan langsung atau observasi terhadap objek yang di awasi.
-          Melalui analisis terhadap laporan-laporan yang masuk
-          Melalui pengumpulan data atau informasi yang khusus ditujukan terhadap objek-objek pengawasan
-          Melalui tugas dan tanggung jawab para petugas khususnya para pimpinan.
3.       Proses pengawasan
Pengawasan adalah suatu proses, yang berarti suatu pengawasan itu terdiri dari berbagai langkah, yakni :
-          Menyusun rencana pengawasan
-          Pelaksanaan pengawasan
-          Menginterpretasi dan menganalisis hasil-hasil pengawasan
-          Menarik kesimpulan dan tindak lanjut.
Pengarahan pada hakikatnya adalah keputusan-keputusan pimpinan yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. Dengan pengarahan (Directing) diharapkan:
1.       Adanya kesatuan perintah (unity of command)
2.       Adanya hubungan langsung antara pimpinan dengan bawahan.
3.       Adanya umpan balik yang langsung
Bagi para pelaksana atau karyawan bukan pimpinan pengawasan akan bermanfaat juga, antara lain :
1.       Para karyawan memperoleh informasi yang jelas tentang apa yang harus dikerjakan.
2.       Para karyawan yang tidakk langsung berada dalam suatu proses belajar
3.       Para karyawan lebih merasa diperhatikan atau dihargai oleh pimpinan.
E. Sistem Pelayanan Kesehatan Masyarakat
                Pelayanan kesehatan sebagai suatu sistem terdiri dari sub sistem pelayanan medik, pelayanan keperawatan, pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan sebagainya, dan masing-masing sub sistem terdiri sub-sub sistem lagi.
a.       Masukan (input )
Sub elemen yang diperlukan sebagai masukan untuk berfungsinya sistem.
b.      Proses
Suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah masukan sehingga menghasilkan sesuatu (keluaran ) yang direncanakan.
c.       Keluaran (output)
Hal yang dihasilkan oleh proses
d.      Dampak (impact)
Akibat yang dihasilkan oleh keluaran setelah beberapa waktu lamanya.
e.      Umpan balik (feedback)
Hasil dari proses yang sekaligus sebagai masukan untuk sistem tersebut
f.        Lingkungan (enviroment)
Dunia diluar sistem yang mempengaruhi sistem tersebut.
Unsur- unsur tersebut dapat dilestarikan sbb :



Secara umum pelayanan kesehatan masyarakat merupakan sub sistem pelayanan kesehatan, yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif ( peningkatan kesehatan ) dengan sasaran masyarakat. Oleh karena ruang lingkup pelayanan kesehatan masyarakat menyangkut kepentingan rakyat banyak, maka peran pemerintah dalam kesehatan masyarakat mempunyai porsi yang besar.
Departemen kesehatan mempunyai kewajiban dan tanggung jawab dalam menggali dan membina potensi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Menggalang potensi masyarakat mencakup 3 dimensi, yakni :
a.       Potensi masyarakat dalam arti komunitas
b.      Menggalang potensi masyarakat melalui organisasi-organisasi masyarakat
c.       Menggalang potensi masyarakat melalui perusahaan-perusahaan swasta yang ikut membantu beban penyelenggara pelayanan kesehatan masyarakat.
Pelayanan kesehatan masyarakat, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta perlu memperhatikan beberapa ketentuan, antara lain :
1.       Penaggung jawab
Sistem pelayanan kesehatan masyarakat harus ada penaggung jawab baik oleh pemerintah maupun swasta.
2.       Standar pelayanan
Sistem pelayanan kesehatan masyarakat harus berdasarkan pada suatu standar tertentu.
3.       Hubungan kerja
Pelayanan kesehatan masyarakat harus mempunyai pembagian kerja yang jelas antara bagian satu dengan yang lain.
4.       Pengorganisasian Potensi Masyarakat
Ciri khas dari sistem pelayanan kesehatan masyarakat adalah keikutsertaan masyarakat atau pengorganisasian masyarakat.
F. Sistem Rujukan
Kesehatan atau sehat-sakit adalah suatu yang kontinum dimulai dari sehat walafiat sampai dengan sakit parah. Untuk penyakit ringan tidak memerlukan pelayanan canggih, namun sebaliknya, untuk penyakit yang sudah parah tidak cukup hanya dengan pelayanan yang sederhana, melainkan memerlukan pelayanan yang sangat spesifik. Oleh sebab itu, perlu dibedakan adanya 3 bentuk pelayanan, yakni :
a.       Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health care)
Pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka.
b.      Pelayanan kesehatan tingkat kedua ( secondary health services )
Pelayanan kesehatan untuk kelompok masyarkat yang memerlukan perawatan inap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer.
c.       Pelayanan kesehatan tingkat ketiga ( tertiary health services)
Pelayana kesehatan untuk masyarakat atau pasien yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder.
Penyerahan tanggung jawab dari satu pelayanan kesehatan ke pelayanan kesehatan yang disebut ‘Rujukan’. Sistem rujukan ialah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertical (dari unit yang lebih mampu menangani ), atau secara horizontal (antara unit-unit yang setingkat kemampuannya).
Disamping itu, Rujukan tidak berarti berasal dari fasilitas yang lebih rendah ke fasilitas-fasilitas kesehatan yang setingkat. Secara garis besar rujukan dibedakan menjadi dua, yakni :
a.       Rujukan medik
Rujukan dengan upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan pasien.
b.      Rujukan kesehatan masyarakat

Rujukan yang berkaitan dengan upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.
G. Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan
Monitoring adalah kegiatan untuk memantau proses atau jalannya suatu program atau kegiatan, sedangkan evaluasi adalah kegiatan untuk menilai hasil suatu program atau kegiatan.
Evaluasi adalah membandingkan antara hasil yang telah dicapai oleh suatu program dengan tujuan yang direncanakan. Dalam kegiatan evaluasi mancakup langkah-langkah, yaitu :
a.       Menetapkan atau memformulasikan tujuan evaluasi
b.      Menetapkan kriteria yang akan digunakan
c.       Menetapkan cara atau metode evaluasi
d.      Melaksanakan evaluasi
e.      Menentukan program yang di evaluasi
f.        Menyusun rekomendasi atau saran-saran tindakan lebih lanjut terhadap program berikutnya berdasarkan hasil evaluasi.
Evaluasi suatu program kesehatan masyarakat dilakukan terhadap tiga hal, yakni:
1.       Evaluasi proses ditujukan terhadap pelaksanaan program.
2.       Evaluasi hasil program ditujukan untuk menilai sejauh mana program tersebut berhasil.
3.       Evaluasi dampak program ditujukan untuk menilai sejauh mana program ini mempunyai dampak terhadap peningkatan kesehatan masyarakat.

0 komentar:

Posting Komentar